Agar Anak suka Sayur dan Buah

13.56

Beberapa ibu bertanya pada saya bagaimana agar anak mereka suka makan sayur dan buah. Tapi saya tak berani jawab apa2 karena saya tak punya disiplin ilmunya. Dari pertanyaan itu setidaknya sy harus ada modal keilmuan psikologi anak dan komunikasi, ilmu gizi juga mafhum soal kerja otak. Sedang saya, cuma modal kesadaran tak tau apa2 yang menuntut butuh belajar dan membaca.

Mana berani saya ngasi solusi dari proses pengasuhan anak kami yang berbeda. Dalam hati ingin bilang, anak yang tidak dibiasakan makan ‘enak’ semacam mie2an, chiki2an, choko2an, dan makan hanya di ruang makan-tidak sambil nonton tv, lebih mungkin menikmati setiap kunyahannya dan ramah dengan makanan mentah ketimbang yang sedari kecil sudah dikenalkan makanan instan dengan pelezat, penggurih, dengan warna warni yang dilihat pun hanya sesaat sebab sepanjang makan perhatian nya hanya ke tv. Itu bicara kemungkinan dan peluang.

Dan dari beberapa sumber yg saya baca, anak yg rutin mengkonsumsi makanan instan juga rentan memiliki perilaku hiperaktif, pemarah, sukar tidur akibatnya jadi rewel. Makanan sintesis alias buatan (pemanis, pewarna buatan, pengawet dsb) akan menghabiskan sebagian energy dari tubuh untuk mencerna makanan dan akibatnya… bla bla bla.

Dan untuk bayi, mereka memiliki pencernaan yang masih sangat sensitif, mudah sekali membaca penolakan tubuh terhadap produk asing yg bersentuhan baik itu makanan atau perawatan kulit semisal bedak, shampoo dsb. Ruam2, gatal2 yg berarti alergi. Dan alergi mengubah perilaku. Terbayang kan apa yang terjadi bila anak rewel bertemu dengan ibu yang repot mengerjakan urusan rumah yang tak akan ada habisnya itu.
Hari ke hari, emosi yang tak tersalurkan… tertimbun, menumpuk memadat dan membesar bagai es krim yang diserut pake sendok... menelannya bulat2 sungguh mengerikan… manis, gula, susu , santan, timbunan lemak, daaaannn gagal fokus--- efek diolok2 oleh kakak saya Dinna F Noya ttg betapa mengerikannya menjadi gendut. Sori, kembali ke topik.

Bila anak rewel dan susah / pilah pilih makanan akibat efek samping dari makanan sintesis (buatan), cara paling sering saya lihat yg dilakukan para ibu adalah memberi makanan sintesis yang lebih waw lagi.

Saya belajar disiplin ttg makanan anak, karena sekedar benar-benar takut dengan konsekuensinya.
Kita meninggalkan kebiasaan baik dan memilih memelihara kebiasaan yang jelas2 jelek dan tak produktif. Baik sangkanya, mungkin kita berpikir toh kalau sudah besar dia bisa memilih apa yang baik untuk dimakan dan apa yang tidak. Namun kita lupa bahwa dalam banyak hal kita yang sudah dewasa ini juga sering terjebak dalam perasaan2 yg tak sehat, kebiasaan2 yg merusak… dan kita akan bingung kemudian bertanya pada diri sendiri, “mengapa aku begini??”….

***

Terlalu berlebihan? Yaa begitulah… sayup2 terdengar suara, “orang jaman dulu gak ada belajar2an bisa aja makan hidup enak dan tenang.

Ibu mau saya jawab apa.. ?