Saat bulek ga mau sholat lagi

13.56
Kemarin Sore saat kumpul2 persiapan hajatan tetangga, sy dapat berita yang cukup menghenyakkan.

Beliau seorang ibu usia 50tahunan. Kami memanggilnya "bulek(buk lek)'". saaangat dikenal dengan sifat pemurahnya. Selalu bawa oleh2 buah2an langsat, rambutan dan lain2 utk dibagi2 ke tetangga2 sekitar rumah tiap x beliau pulang dr kebun. Yg kami tau, beliau jg rajin beribadah, sholat malam, puasa sunnah dll.
Kuranglebih 8bulan sejak bule pindah rumah, sampai suami bule' mengabari bahwa bule' dirawat di rumah sakit. Di kakinya ada benjolan dan hanya beberapa minggu bule udah bisa kembali berjalan. Kami mengucap syukur dan mengantar bule kembali ke rumahnya. Selesai sampai disitu? ternyata tidak.

Besoknya bulek menunjukkan perilaku aneh. Beliau sering melamun, diam, gak nyambung diajak ngobrol. Kata paklek, bulek suka ngomong sendiri. Dan makin kesini keanehannya makin membuat kami bergidik. Mbak Is, tetangga sy bercerita. "Tumben aku dikasi kain tiga meter, biasanya kan bawa buah... trus aku ajak ngobrol beliau dieemmm aja," kata mbak Is dgn mata berkaca2.

Perihnya, ternyata bule udah gak mau solat lagi dgn alasan tak ingin kaki bekas operasinya terkena air wudhu. Udah dikasi alternatif tayammum juga beliau ogah. Duh Allah, cobaan apa ini.

Dgn setumpuk kebingungan dibalut rasa tak berdaya, warga pun menyarankan agar bule di bawa ke Kota Banjar utk dirukyah- jaraknya sekitar 12 jam dr kota sy. Sy sama sekali tdk meremehkan metode rukyah. Sy percaya hal2 ghaib, tp sy percaya juga bahwa yg ghoib2 itu sangat mudah merasuki manusia2 dgn imun jiwa yang lemah.

Sy pernah bertemu dgn org yg bisa merukyah di daerah kami. Katanya, persoalan mental pasien harus ditangani dulu sblm setannya di usir krna sebagaimana raga, jiwa juga bisa rusak fungsinya apabila mendapat gempuran masalah yg membuat persepsi terhadap kehidupan jd berubah.

Berapa banyak dari kita yang tak menyadari bahwa diri kita menyimpan elemen-elemen sampah seperti amarah, kesedihan, ketakutan, kebencian, putus asa, dll lalu ujung2nya menyalahkan setan.

Benar bahwa setan adalah musuh yang nyata. Tp Allah juga kasi alat tempur tak hanya ayat2/ doa agar setan pergi menjauh, tapi juga adab bagaimana memperlakukan diri kita/ hubungan dengan diri sendiri agar akal sehat kita mendominasi, ibadah kita mampu diperkuat hingga setan tak berani mendekat. Kita dapat merangkul elemen sampah itu agar tak membusuk, melainkan mendaur ulangnya untuk mendapatkan pembebasan

Sepelik apapun kehidupan, memilih utk ikhlas, berdamai dgn keaadaan, bersabar, memaafkan, berprasangkabaik, ini adalah seruan dari Tuhan yg didalamnya pasti terdapat kebaikan. Namun bila tidak dilakukan dgn benar, kita hanya melakukan pengabaian dan pengalihan yg alih2 mendapatkan pembebasan dan ketentraman jiwa, elemen sampah itu akan membusuk dan mendatangkan penyakit baru dalam bentuk yg berbeda.

Dari sini, sy hanya berdoa semoga Allah memberikan kesembuhan bagibulek- jiwa dan raga